Kuromon Market


Pagi itu tujuan kami ialah ke Kuromon Market karena ingin makan Sushi. Ya, selama di Jepang kami belum makan sushi. Kuromon Market ini terkenal dengan seafood nya, jadi kami pikir sushi disini juga enak. Berdasarkan Google, Kuromon Market ini buka dari jam 09.00 – 18.00. Oleh karena itu kami sampai di Kuromon Market sekitar pk09.00.


Disini terdapat banyak sekali seafood yang segar-segar, buah-buahan, serta jajanan lokal seperti takoyaki, yakitori, okonomiyaki, dll. Jajanan pertama yang saya cicipi ialah Mochi Strawberry Daifuku. Ini mochi yang di dalamnya ada buah strawberry utuh. Rasanya juga bermacam-macam, ada yang Coklat, Custard, Mashed Sweet Red Bean Paste, dan Smooth Sweet Red Bean Paste. Harganya 300 yen (atau sekitar Rp39.000). Oh ya, mochi seperti ini juga ada dijual dalam bentuk packaging nya, jadi bisa dibawa pulang untuk oleh-oleh.
Saya juga melihat ada buah peach yang sepertinya sangat menarik untuk dicoba. Buah peach juga terkenal di Jepang. Oleh karena itu, harganya juga mahal sekitar 1000-2000 yen (atau sekitar Rp130.000 – Rp260.000) per 1 buahnya. Mahal sekali bukan? Karena teman saya ga mau beli buah peach, saya juga jadinya ga jadi beli karena mahalnya itu.
Disini kami juga bertemu kembali dengan temannya teman saya yang merupakan orang Jepang asli. Kami pun bersama-sama ke restoran Sushi di Kuromon Market ini. Ternyata restoran ini dikelola oleh orang China yang sudah tinggal di Jepang. Kami memesan beberapa macam sushi. Tapi begitu saya coba, saya sih kurang cocok dengan sushi yang dijual di restoran ini.


Selanjutnya kami membeli takoyaki dan okonomiyaki. Nah, kalau 2 makanan ini yang saya coba waktu itu enak banget! Harga takoyaki nya 1 porsi itu 500 yen (atau sekitar Rp65.000. Kalau okonomiyaki harganya per 1 porsi itu 800 yen (atau sekitar Rp104.000). Dipikir-pikir kalau di convert ke rupiah mahal juga ya. Tapi emang beneran enak sih 😛


Setelah makan takoyaki dan okonomiyaki, kami pun berpisah dengan teman-teman lokal Jepang. Mereka mau pulang ke kota asal mereka lagi, yang berada di sebelah selatan Jepang. Kami pun mau melanjutkan perjalanan kami ke Osaka Castle. Dari Kuromon Market kami naik kereta menuju Osaka Castle.
Osaka Castle


Osaka Castle adalah istana kerajaan Jepang pada awal abad ke 16. Osaka Castle saat ini merupakan sebuah museum modern yang menceritakan perjalanan Toyotomi Hideyoshi, sang pendiri istana yang sepanjang hidupnya adalah penguasa di daerah Osaka. Jika naik ke lantai paling atas, kita bisa menikmati pemandangan kota Osaka dari ketinggian. Tapi kalau mau masuk ke Osaka Castle nya harus bayar seharga 600 yen (atau sekitar Rp78.000) untuk dewasa dan gratis untuk anak-anak.


Kami sampai di Osaka Castle sekitar pk12.40. Karena kami ingin menghemat selama di Jepang, jadi kami tidak masuk ke dalam Osaka Castle nya. Kami pun hanya leyeh-leyeh dan foto-foto di area kompleks Osaka Castle. Kalau hanya di area kompleks nya saja gratis kok. Disini juga kita bisa mencoba memakai pakaian perang ala Jepang, dan ini gratis! Jadi peraturannya itu, mereka akan ambil foto kita memakai pakaian perang dengan kamera mereka. Mereka juga akan mengambil foto dengan kamera kita. Kalau kita suka dengan hasil foto memakai kamera mereka, kita harus bayar.




Tapi karena teman-teman saya tidak tertarik, kami pun hanya melihat turis lain saja yang memakai pakaian perang itu. Kami disini duduk-duduk santai menikmati suasana sampai sekitar pk14.15. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan menuju Dotonbori dan Shinsaibashi untuk belanja, terutama belanja kebutuhan PO. 😀
Dotonbori


Kami sampai di Dotonbori sekitar pk15.20. Waktu itu kami langsung mencari barang-barang yang kami butuhkan. Tips buat yang mau belanja, kalau mau belanja murah itu di Don Quijote. Don Quijote (Donki) adalah toko diskon terbesar di Jepang yang buka 24 jam. Harga jual nya saja sudah murah, ditambah mereka suka kasih voucher lagi. Jadi bisa lebih murah lagi belanjanya. 😀


Karena di hari sebelumnya saya masih belum puas belanja di Don Quijote yang di Namba, malam itu pun saya ke Don Quijote yang di Dotonbori. Don Quijote yang di Dotonbori ini ialah yang terbesar di Osaka. Entah karena waktu yang terbatas atau kelamaan cari barang di Don Quijote, saya tetap belum puas belanja di Don Quijote malam itu. Masih ada beberapa barang yang belum sempat saya beli, tapi sudah keburu kemalaman.
Tapi akhirnya saya bisa pakai voucher Don Quijote saya karena pembelanjaannya mencapai 10.000 yen lebih. Saya pun mendapat diskon 500 yen. Lumayan lah 😀

