Hari 5 di Taiwan: Rainbow Village, Chun Shui Tang, Yizhong Street, Liuchuan River

0
1390

Taichung itu ternyata cuacanya lebih panas daripada Taipei. Kami kira karena musim semi, cuacanya sejuk-sejuk gitu, eh ternyata musim semi di Taichung itu agak panas. Karena itulah saya jadi salah kostum. Saya memakai baju tangan panjang saat di Taichung.

Taichung City 台中市

Di hari kelima ini, sekitar pk09.00 kami mencari makan pagi di sekitar airbnb. Ada satu restoran yang rame, dan kami pikir ini enak. Restoran yang bernama Hong Ya 弘爺漢堡 ini memang khusus untuk breakfast dan lunch. Kami memesan beberapa makanan, dan rasanya enak-enak semua. Recommended! 😉

Hong Ya 弘爺漢堡
Breakfast at Hong Ya

Setelah checkout dari airbnb, kami naik taxi menuju Rainbow Villlage. Supir taxi di Taichung menurut saya ramah-ramah semua. Kami mengobrol tiada henti di taxi. Bahkan dia juga kasih kartu nama nya ke saya. Ya sekalian dia juga menawarkan jasa day tour gitu karena kami juga sempat bilang pengen ke Cingjing Farm. Tapi kami pikir lagi Cingjing Farm itu terlalu jauh, akan sangat memakan waktu untuk pergi kesana. Jadi kami putuskan untuk keliling kota Taichung lagi saja di hari itu.

Sebenarnya bisa juga sewa transportasi dari Taichung ke Cingjing Farm dan bahkan ke Sun Moon lake nya online. Tapi ini bareng-bareng sama orang lain. Kalau tidak mau repot tawar-tawaran sama supir taxi, ini bisa jadi opsi.

Rainbow Village 彩虹村

Sesampainya di Rainbow Village 彩虹村, waktu sudah menunjukkan pk10.55 waktu setempat. Cuacanya panas terik, saya beneran salam kostum banget. Rainbow Village merupakan salah satu tempat instagrammable di Taiwan.

Jadi awalnya Rainbow Village 彩虹村 ini merupakan pemukiman veteran, nah ada seorang kakek bernama Huang Yung Fu yang dulu tinggal disini. Lalu untuk membuat lingkungannya menjadi lebih cantik, ia mulai melukis rumahnya. Kemudian diteruskan hingga ke rumah-rumah lain yang ada di kawasan tersebut. Jadi harus berterima kasih kepada si kakek Huang 黄爷爷 yang mengubah desa veteran menjadi desa Rainbow 彩虹村, yang penuh warna-warni seperti rainbow. Maka dari itu, si kakek Huang suka disebut sebagai Rainbow Grandpa 彩虹爷爷.

Rainbow Grandpa 彩虹爷爷

Saya pribadi sangaattt suka dengan Rainbow Village ini. Tidak hanya dilukis dengan gambar-gambar lucu dan warna-warni, tapi juga ada banyak kata-kata baik nya, seperti 感恩的心 (Hati yang Bersyukur), 身体保重才是本钱 (Menjaga tubuh merupakan sebuah aset), 一分耕耘,一分收获 (no gains without pains), 工作顺利 (kerjaan lancar). Saya merasa si kakek Huang ini seakan-akan memberikan doa yang baik buat kita semua. 谢谢黄爷爷!:)

Cuma sayangnya karena panas yang tak tertahankan, apalagi waktu itu siang tengah bolong, sekitar pk12.10 kami menuju tempat selanjutnya lagi. Kami naik taxi menuju sebuah cafe instagrammable bernama I’m TALATO 塔拉朵 dan sampai disana sudah pk12.50. Ternyata cafe ini lumayan mahal, tapi memang lucu sih ada semacam “kolam ice cream” gitu.

I’m TALATO 塔拉朵
Kolam Ice Cream di I’m Talato

Di cafe ini akhirnya kami cuma numpang duduk doang, terus pergi lagi LOL. Itu cafe jadi meeting point kami dengan temannya teman saya yang lagi sekolah di Taichung, Taiwan. Dia mau menemani kami jalan-jalan di Taichung. Atas saran dia juga, kami tidak jadi makan atau minum di I’m TALATO.

Chun Shui Tang 春水堂
That famous Chun Shui Tang and us

Kami pun dari situ jalan kaki menuju salah satu tea shop nya Chun Shui Tang 春水堂. Jadi katanya Chun Shui Tang 春水堂 merupakan bubble milk tea pertama di Taiwan, yang berada di kota Taichung. Jadi kalau ke Taichung memang seharusnya sekalian mampir ke tea shop Chun Shui Tang nya langsung. Tea shop nya sendiri ada di beberapa tempat di Taichung, kalau yang saya pergi waktu itu yang beralamat di Chun Shui Tang, No. 68, Gongyi Road, West District, Taichung City, Taiwan 403.

Nasi Ayam Suwir 庄家连庄火鸡肉饭

Hampir setiap hari di Taiwan saya minum bubble milk tea. Dan menurut saya rasanya ya sama saja 😛 Kami pun kemudian jalan kaki lagi, dan atas rekomendasi temannya teman saya itu, kami makan di sebuah kedai di pinggir jalan gitu. Kedai yang bernama 庄家连庄火鸡肉饭 ini menjual nasi ayam suwir yang enak banget. Lalu kami pun diajak untuk melihat dormitory nya temannya teman saya itu, sebelum akhirnya naik bus menuju Yizhong Street 一中街.

Yizhong Street 一中街

Sekitar pk16.30 kami pun sampai di Yizhong Street 一中街. Tidak seperti Fengjia Night Market, Yizhong Street ini lebih kecil tapi tetap menarik untuk dikunjungi. Kami mencicipi berbagai macam jajanan lokal, seperti tahu busuk goreng. Tahu busuk goreng ternyata rasanya lebih enak daripada tahu busuk biasa yang basah itu. Walaupun lebih enak, tapi tetap saja bauuu nya tidak enak!

Street foods at Yizhong street

Tidak hanya itu, kami juga mencicipi kentang yang dilumuri saus gitu. Terus ada juga bubble milk tea lokal bernama 蜜滋麻美, tapi rasanya biasa saja menurut saya. Kami juga sempat mampir ke toko kosmetik lokal yang katanya terkenal bernama 86 shop.

Liuchuan River

Dari Yizhong Street, kami melanjutkan perjalanan ke destinasi terakhir di Taichung yaitu Liuchuan River. Sesampainya di Liuchuan River itu sekitar pk18.30. Jadi Liuchuan River atau yang juga disebut Liuchuan Canal Waterfront ini saat kami kesana masih merupakan destinasi baru di Taichung.

So in love with the tunnels of light at Liuchuan River!

Liuchuan River mirip dengan Cheonggyecheon Stream di Seoul, dimana kita bisa berjalan di sepanjang pinggir sungai itu. Liuchuan River ini juga salah satu tempat instagrammable di Taichung loh. Kalau malam hari, ada lampu-lampu nya gitu yang memberi kesan romantis 😛

Setelah itu kami pun segera menuju Taichung bus station untuk kembali lagi ke Taipei. Kami tidak memakai kereta THSR lagi karena selain ingin hemat, juga ingin mencoba bus antar kota nya di Taiwan. Kalau naik bus dari Taichung ke Taipei itu harganya 260 NTD, alias sekitar Rp130.000an. Kalau THSR kemarin yang dari Taipei ke Taichung kan harganya Rp250.000an.

Byeeee Taichung!

Kami membeli tiket bus nya on the spot dari vending machine gitu. Kami pun memilih keberangkatan yang pk21.20. Perjalanan dari Taichung ke Taipei menggunakan bus ini memakan waktu sekitar 2 jam setengah. Jadi sampai Taipei Bus Station itu sekitar pk23.50. Setelah itu langsung naik taxi ke penginapan airbnb kami yang berada di Ximending.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here