Hari 1 di Taiwan: Ximending


Setelah menempuh sekitar 5 jam perjalanan dari Jakarta ke Taiwan, kami sampai di Taiwan pk22.18 waktu setempat. Sesampainya di Taoyuan International Airport, hal yang kami cari ialah kartu transportasi Easy Card. Easy Card ini bisa dibeli di minimart seperti 7-11 atau Family Mart yang berada di dalam airport, atau bisa juga beli online.
Waktu itu saya memilih langsung beli di 7-11 yang ada di bandara. Karena ini modelnya adalah kartu yang harus di top up, jadi waktu itu saya langsung mengisi NTD 1000.




Setelah itu, kami segera menuju penginapan kami di Ximending dengan menggunakan MRT. Dari airport, kami naik MRT ke Ximending, transit di Taipei Main Station. Sesampainya di Ximending, kami mencari jalan bagaimana cara menuju hostel kami. Eh tiba-tiba, ada 2 orang Taiwan yang mengajak ngobrol kami. Ternyata mereka mau membantu kami untuk menemukan hostel kami, karena sepertinya kami terlihat kebingungan cari jalan sambil bawa-bawa koper. Di saat itulah, kami mempunyai first impression yang baik terhadap orang Taiwan. “Wah ternyata orang Taiwan baik dan ramah-ramah sekali ya..“
Sesampainya di hostel, kami late check-in dan cuma menaruh koper saja di dalam kamar. Sekitar jam 12 malam waktu setempat, kami mulai jalan-jalan malam di Ximending. Ternyata sudah banyak toko yang tutup di dekat penginapan kami di Ximending. Tadinya kami berharap masih ada banyak jajanan pinggir jalan yang masih buka, ternyata jam segitu sudah mulai sepi.
Kami pun akhirnya ke minimart, lalu beli Hot Star Chicken, jajanan pinggir jalan yang masih buka, dan nongkrong di McD. Kami balik ke hostel lagi sekitar jam 2 waktu setempat.
Hari 2 di Taiwan: Chiang Kai Shek Memorial Hall, Taipei 101, Miramar Entertainment Park, Shilin Night Market
Hari kedua ini dimulai sekitar pk08.30. Awalnya kami rencana mau makan pagi di restoran terkenal bernama “Fu Hang Dou Jiang 阜杭豆漿“, yang menjual breakfast khas Taiwan yaitu cakwe (you tiao 油条) dengan memakai susu kacang.
Dari hostel ke Fu Hang Dou Jiang itu naik bus nomor 257, eh ternyata nunggu bus nya lama banget. Kami sempet ketinggalan 1 bus, dan nunggu bus selanjutnya itu lama. Akhirnya kami langsung naik taxi aja, lagian kami memang pas berempat.
Itu pertama kali nya kami naik taxi di Taiwan. Supir taxi nya juga ramah. Karena saya dan 1 teman bisa berbahasa Mandarin, kami mengobrol dengan memakai bahasa Mandarin. Dia bilang kami sudah telat kalau mau makan di situ. Antriannya super panjang, seperti antrian naik roller coaster gitu dah. Atau mungkin lebih panjang.


Dia pun menyarankan untuk makan di seberangnya Fu Hang Dou Jiang itu, kurang lebih mirip lah. Namanya “Yong He Dou Jiang 永和豆漿”. Kami pun memesan cakwe dengan susu kacang dan makanan lainnya, tapi rasanya biasa saja.
Karena turun hujan, dari Yong He Dou Jiang kami naik taxi lagi menuju Chiang Kai Shek Memorial Hall. Sekitar pk10.00 waktu setempat, kami pun sampai di Chiang Kai Shek Memorial Hall. Sebenarnya kami tidak terlalu suka dengan tempat wisata sejarah seperti ini. Namun, karena biaya masuk nya gratis, jadi boleh lah dikunjungi. Lagian ini adalah salah satu landmark nya Taiwan juga.




Salah satu hal yang tidak boleh dilewatkan ketika berada di Chiang Kai Shek Memorial Hall ini ialah Changing Guards nya yang berlangsung setiap 1 jam sekali dari jam 9 sampai jam 5. Chiang Kai Shek Memorial Hall buka dari jam 9 sampai jam 6.




Tidak terasa kami sudah menghabiskan 2 jam 40 menit di Chiang Kai Shek ini. Setelah itu kami menuju ke tempat wisata selanjutnya, yaitu Taipei 101. Kami sengaja belum makan siang karena mau makan di Din Tai Fung Taipei 101 yang terkenal itu.


Kami naik bus dari Chiang Kai Shek Memorial Hall ke Taipei 101. Akhirnya sekitar pk13.30 kami sampai di Taipei 101. Begitu masuk gedung Taipei 101, sudah langsung terlihat ada Din Tai Fung di lantai 1. Taipei 101 ini sebenarnya mall juga dari lantai 1-4 nya. Lantai 5 nya ialah ticketing dan pintu masuk untuk Observatory Taipei 101.


Hal pertama yang kami lakukan sesampainya di Taipei 101 ialah redeem tiket Taipei 101 nya dulu, yang berada di lantai 5. Kami sebelumnya sudah beli tiket Taipei 101 ini online, jadi tinggal tukerin dengan tiket fisik.
Jam nya bisa kita atur sendiri, kami pun memilih jam 15.30 untuk masuk ke Taipei 101 nya. Setelah tiket fisik kami dapatkan, kami turun lagi ke bawah untuk makan di Din Tai Fung. Restoran yang terkenal satu ini memang tidak pernah sepi. Rame banget. Kami pun mengambil nomor antrian dan menunggu sekitar 30 menit sampai akhirnya dipanggil untuk masuk. Kalau tidak mau nunggu lama, bisa pesan online juga loh.


Kami memesan beberapa makanan termasuk dimsum. Makanan disini memang tidak mengecewakan, pelayanannya juga memuaskan, harganya standard Din Tai Fung. Kami pun sangat puas makan di Din Tai Fung, Taipei 101 ini. Highly recommended! 😉


Setelah selesai makan, kami masih punya waktu 30 menit jalan-jalan di mall Taipei 101 sebelum masuk ke Observatory nya. Tepat pk15.30 kami masuk ke Observatory Taipei 101 yang berada di lantai 89. Seperti observatory pada umumnya, kita bisa melihat pemandangan kota dari atas gedung. Jangan lupa, harus foto di lantai-lantai kaca biar kece gitu 😀 LOL


Saya juga iseng naik sampai lantai 90/91. Disini outdoor, tapi pemandangannya kurang keliatan soalnya ada beton-beton tinggi gitu. Namanya juga Menara Taipei 101, harusnya ada sampai lantai 101 ya. Tapi sebenarnya paling mentok itu kita cuma bisa sampai lantai 90/91 😀


Setelah puas foto-foto di Taipei 101 ini, kami naik MRT menuju Miramar Entertainment Park. Miramar ini sebetulnya mall juga, tapi di luar nya terdapat Ferris Wheel. Kami naik Ferris Wheel ini seharga NTD 200 per orang dengan durasi sekitar 15 menit. Biasa aja sih sebenernya pemandangan dari ferris wheel ini. Lalu karena kami kelaparan, setelah turun kami pun langsung masuk ke mall nya untuk cari makanan. Ada food court juga disana. Kami membeli Nasi Curry Ayam lumayan enak, namanya Gugu.




Dari Miramar Entertainment Park, kami naik bus menuju Shilin Night Market. Sesampainya di Shilin Night Market sudah pk20.42 waktu setempat. Awalnya kami niat mencari ayam-ayam Shilin seperti yang dijual di Indonesia. Tapi sayangnya, kami tidak menemukannya disini. Kami hanya jalan-jalan saja dan jajan jamur yang dikasih bumbu. Cuaca saat itu entah kenapa sedang lumayan dingin, sekitar 14 derajat. Sekitar pk22.46 kami pun sudah mulai jalan pulang ke hostel.



