16.10.2016. Akhirnya hari kedelapan ini ialah Free Timeee 😀 Di hari ini kami bebas pergi kemana pun kami mau, tanpa harus diskusi dulu dengan teman-teman seperjalanan.
Karena free time, kami berangkat lebih siang lagi dari biasanya, yaitu sekitar pk11.00 waktu setempat. Awalnya kami berpencar menjadi 2 group, 1 group isi 2 orang, 1 lagi isi 3 orang. Kalau group saya yang isinya 3 orang itu. Kami bertiga pun bersama-sama pergi ke Ehwa Womans University. Dari Hongdae ke Ehwa itu dekat sekali, cuma 2 stasiun subway saja.




Ehwa Womans University itu merupakan universitas swasta pertama di Seoul yang khusus untuk perempuan. Disini juga terkenal untuk shopping nya, karena merupakan daerahnya mahasiswi. Jadi banyak toko-toko yang menjual barang-barang murah terutama fashion, sesuai kantong mahasiswi 😀 Sayangnya saya sendiri malah tidak punya waktu untuk belanja di sekitar Ehwa Womans University. Waktu nya dihabiskan untuk foto-foto di Ehwa Womans University ini. Karena memang pemandangannya sangat indah di Ehwa ini.


Setelah puas foto-foto di Ehwa Womans University, ada salah satu dari kami bertiga yang mau misah gitu. Dia sih mau pergi ke SMTown, kalau kami berdua mau makan di Miss Lee Cafe, lalu berdoa di Jogyesa Temple karena saat itu merupakan hari minggu. Nanti kami berlima akan bertemu lagi di COEX Mall. Setelah berpisah, ini pertama kalinya kami cuma ngebolang berdua. Cewe semua pula, biasanya ada cowo nya. Tapi kami tidak terlalu cemas, karena sudah mulai terbiasa dengan Seoul. Kami juga bisa nanya orang kalau tidak tahu jalan.
Perjalanan dari Ehwa Womans University ke Miss Lee Cafe ditempuh dengan menggunakan subway. Dari stasiun Ehwa, kami turun di stasiun Anguk exit 6. Karena bingung tidak tahu arahnya, akhirnya kami nanya orang lokal bagaimana cara ke Miss Lee Cafe 별다방미스리. Kalau nanya orang lokal itu kita harus kasih tau mereka nama tempat itu dalam bahasa Korea. Kalau dalam bahasa Inggris, mereka biasanya tidak tahu. Atau bisa juga kasih tau mereka alamat tempat itu. Nah, singkat cerita kami pun akhirnya dianterin sampai depan Miss Lee Cafe. Ternyata Miss Lee Cafe di Insadong itu berada di lantai 2. Pantesan kami gak “ngeh” dimana Miss Lee Cafe itu 😛


Miss Lee Cafe merupakan salah satu cafe yang Instagrammable banget. Dekorasi cafe nya lucu unyu-unyu gitu 😀 Teruss, Yong Hwa dan Seo Hyun dari Girls Generation juga pernah dating disini loh, pas virtual marriage nya mereka di MBC’s We Got Married. Waktu itu kebetulan kami juga melihat ada oppa ganteng lagi makan disitu, tapi sama cewe nya juga sih. Lumayan cuci mata dikit, LOL 😛


Menu andalannya Miss Lee Cafe ialah Dosirak (lunch box). Tapi karena Dosirak mengandung B2, saya akhirnya memesan menu andalannya yang lain yaitu Hot Tteokbokki, yang harganya ialah 5.900 won (atau sekitar Rp70.800). Karena saya makannya share sama teman, jadi makan siang saya saat itu cuma seharga 2.950 won (atau sekitar Rp35.400). Tteokbokki nya porsinya lumayan banyak, pas untuk berdua. Bagi yang suka pedes sih ini enak banget. Tapi kalau yang tidak suka pedas, mending order makanan lain saja deh.


Setelah puas makan dan foto-foto di Miss Lee Cafe, kami melanjutkan perjalanan ke Jogyesa Temple. Katanya sih wihara ini letaknya dekat dengan Anguk Station juga. Tapi kami tidak tahu arahnya kemana kalau dari Miss Lee Cafe. Akhirnya kami nekat saja asal jalan, akhirnya tidak sampai 10 menit jalan kaki ketemu juga Jogyesa Temple nya.


Jogyesa Temple merupakan pusat Zen Buddhism di Korea. Karena kami perginya di hari minggu, disana sedang ada kebaktian juga. Kami juga melihat beberapa biksu yang sedang memimpin kebaktian. Ada banyak umat nya juga yang mengikuti kebaktian. Kebanyakan sih orang tua, jarang ada anak muda nya. Karena kebaktiannya memakai bahasa yang saya juga tidak mengerti, saya pun hanya namaskara saja di Dhammasala nya.
Wihara ini tidak terlalu besar, namun sangat indah. Untuk masuk ke wihara ini gratis, tidak usah bayar. Tidak seperti wihara-wihara yang ada di China, yang setiap masuk ke Wihara biasanya harus bayar. Disini juga ada toko buku nya. Saya lihat sih kebanyakan buku-buku dari China gitu.


Kami pun menghabiskan waktu sekitar 1,5 jam di wihara ini. Lamanya sih bukan karena berdoa atau foto-foto, melainkan menunggu hujan berhenti. Saat itu cuacanya mendung, gerimis gitu, kadang hujan besar. Karena hujan tak kunjung berhenti, kami nekat hujan-hujanan demi melanjutkan perjalanan lagi ke COEX Mall. Karena sebelumnya kami sudah janji mau ketemu lagi sama semuanya di COEX Mall.
Perjalanan dari Jogyesa Temple ke COEX Mall ditempuh dengan bus selama kurang lebih 20 menit. Kami juga saat naik bus, sebetulnya tidak tahu harus turun dimana. Untungnya ada orang lokal yang membantu. Dia kasih tau kami dimana harus berhenti nya 😀 Akhirnya sekitar pk17.30 waktu setempat kami sampai di COEX Mall. Sambil menunggu teman kami datang, kami menyempatkan diri foto-foto di SMTown COEX Atrium. Bagi kalian pecinta K-Pop, coba deh cek yang satu ini juga 😀 Di dalam SMTown nya COEX Artium ini, Wifi nya sih kenceng juga. Akhirnya kami bertemu dengan salah satu teman kami lagi. Tapi kedua teman kami yang lain tidak bisa datang ke COEX Mall. Mereka bilang ketemu langsung di Haneul Park saja.




COEX Mall itu merupakan mall bawah tanah (underground) terbesar se-Asia. Katanya sih luasnya 85.000 meter persegi dengan 250 toko. Tapi namanya juga mall, ya gitu gitu aja sih 😀 Karena sudah lumayan lapar, kami segera mencari restoran. Eh kami malah langsung nemu restoran yang bernama “The Place” di lantai dasar nya COEX Mall ini. Saya pun familiar dengan nama restoran tersebut, dan benar saja restoran ini menjual Bomb Pizza yang terkenal itu. Walaupun ini sebenarnya restoran Italia, tapi Bomb Pizza ini sepertinya cuma ada di Seoul 😀 Akhirnya kami pun memesan Bomb Pizza dan Spagetthi.
Sebenarnya kami disini juga sambil menunggu salah satu teman Korea saya yang saya kenal baik di Beijing. Waktu saya di Beijing 2014/2015 lalu, saya punya beberapa teman dekat asal Korea. Ketika saya berkunjung ke Korea, saya pun tidak lupa contact mereka lagi untuk reunian. Walaupun tidak semuanya bisa reuni karena kesibukan mereka, tapi senenggg banget rasanya bisa ketemu lagi sama beberapa dari mereka 😀
Karena kami sudah kelaparan, kami makan duluan dengan menyisakan Pizza untuk teman Korea saya itu. Seneng banget akhirnya teman saya datang juga! Sudah lama tidak ngobrol-ngobrol dengan dia. Kami berdua pun menceritakan kehidupan kami masing-masing setelah pulang dari Beijing 2015 lalu dengan memakai bahasa Mandarin. 2 teman saya yang lain cuma bisa cengo karena gak ngerti bahasa Mandarin 😛 Teman Korea saya ini juga tidak bisa bahasa Inggris, apalagi bahasa Indonesia. Akhirnya saya menjadi “penerjemah” dadakan. LOL.
Setelah puas makan, kami segera meluncur ke Haneul Park dengan memakai Taxi yang dipesan oleh teman Korea saya itu. Kedua teman kami yang lain sudah menunggu di Haneul Park. Setelah sampai di Haneul Park, kami malah tidak bisa menghubungi mereka berdua. Tapi akhirnya ketemu juga di dalam Haneul Park nya.


Haneul Park adalah salah satu taman dari 5 taman di World Cup Park. Dari Haneul Park ini kita bisa melihat pemandangan kota Seoul yang indah. Karena untuk mencapai Haneul Park, kita harus naik tangga sebanyak 290 anak tangga. Jadi bisa dibilang, Haneul Park adalah salah satu spot yang bagus untuk menikmati pemandangan kota Seoul.


Waktu itu kami sampai di Haneul Park sekitar pk20.30 waktu setempat. Lumayan, olahraga malam naik tangga sebanyak itu, biar badan tidak terlalu dingin juga 😀 Nah pas kami naik tangga, tiba-tiba kami melihat kembang api dari kejauhan. Waaa, indahnya! Seneng banget bisa melihat fireworks dengan begitu jelas dengan pemandangan kota Seoul yang indah di malam hari. Saya rasa mungkin ada fireworks karena saat itu merupakan hari terakhir Seoul Eulalia Festival. Festival ini berlangsung setiap bulan Oktober tiap tahunnya. Untuk tahun 2016, festival berlangsung dari tanggal 7 Oktober – 16 Oktober 2016.






Tujuan kami ke Haneul Park juga sebenarnya untuk melihat Seoul Eulalia Festival ini. Pas banget kami datangnya saat hari terakhir festivalnya. Setelah menaiki ratusan tangga itu, kami masih harus jalan lurus lagi untuk sampai di Haneul Park. Suasana saat itu sangat gelap dan sepi. Saya jadi curiga, apa jangan-jangan tamannya sudah tutup. Teman Korea saya juga lupa-lupa ingat jalannya, dia sudah lama tidak ke Haneul Park ini. Akhirnya kami nanya orang lokal yang lewat. Ternyata Haneul Park masih di depan lagi, dan masih buka tamannya.
Akhirnya kami sampai juga di Haneul Park. Ternyata Seoul Eulalia Festival di Haneul Park tidak seindah yang saya bayangkan.. Kalau kami datang nya pas sore, mungkin Haneul Park sangat indah.




Tidak lama setelah kami masuk ke Haneul Park, kami berlima pun akhirnya bertemu kembali. Saat itu waktu menunjukan sekitar pk21.15. Ada beberapa orang lokal yang jalan-jalan juga di sekitar taman ini. Kebanyakan sih pasangan anak muda gitu. *Hati-hati Baper* 😛
Karena sudah terlalu malam, teman Korea saya ini tidak bisa lama-lama. Palingan cuma 15-20 menit menemani kami di Haneul Park ini. Karena keesokan harinya, pagi-pagi sekali dia harus masuk kerja. Saya pun sudah menyiapkan oleh-oleh dari Indonesia untuk dia, seperti Indomie dan beberapa snack khas Indonesia. Dia sangat senang dan terharu menerima oleh-oleh dari saya itu 😀 Setelah teman Korea saya pulang, kami berlima masih foto-foto disini sampai Haneul Park nya mau ditutup yaitu sekitar pk22.00.






Dari Haneul Park, kami langsung pulang ke Hongdae untuk cari makan. Walaupun tadi kami sudah makan di COEX Mall, tapi karena kami cuma ada 2 hari lagi di Korea, jadi kami mau puas-puasin makan disini. Akhirnya kami menemukan restoran Noona Holdak yang menjual Oven Chicken & Beer di daerah Hongdae. Walaupun saat itu waktu sudah menunjukan pk23.50, tapi restoran ini masih ramai oleh anak-anak muda. Karena sudah capek, kami tidak memesan beer. Enaknya sih makan ayam pakai beer, makanya dibilangnya itu Oven Chicken & Beer. Ini makanan populer nya Korea sih. Akhirnya kami makan 2 macam oven chicken. Ini sih maknyusss bangettt 😀 Recommended one! Gak nyesel malem-malem makan beginian. Diet? Lupakan itu. Mumpung masih di Korea, cuyyy~~






Akhirnya pk01.00 kami pulang ke Uwa Guesthouse. Hari kedelapan ini pun selesai dengan rasa puas 😀