Hari 1 di Swiss: Interlaken, Lake Thun, Spiez

9
5147

Pagi itu tepatnya pk08.45 waktu setempat, kami tiba di bandara International EuroAirport Basel-Mulhouse-Freiburg. Bandara ini sangat unik karena letaknya yang berada di perbatasan antara France, Germany, dan Switzerland. Namun bandara ini masih termasuk kawasan France. Untuk mencapai kota Basel di Swiss, dari bandara tinggal naik bus aja 1x.

EuroAirport Basel-Mulhouse-Freiburg has 2 exits: Exit to France/Germany, or Exit to Switzerland

Setelah mengambil bagasi, kami dihadapkan dengan 2 pintu keluar, yang satu ke arah France or Germany, yang satu nya lagi ke arah Swiss. Kami pun mengambil pintu keluar Swiss. Lalu kami naik bus nomor 50 ke stasiun kereta Basel. Entah ini bus gratis atau tidak, yang pasti begitu kami naik bus, kami tidak ditagih uang maupun Swiss Travel Pass. Karena bingung saya pun menunjukkan tiket Swiss Travel Pass yang sudah dibeli online sebelumnya dan sudah diprint ke supir bus nya. Dia sih cuma angguk-angguk kepala doang. Tapi sepertinya kalau saya tidak menunjukkan Swiss Travel Pass nya juga tidak kenapa-napa sih, soalnya orang lain juga langsung masuk saja ke dalam bus.

Di dalam kereta dari Basel ke Interlaken
Pemandangan dari dalam kereta Basel – Interlaken, melewati Bern

Begitu sampai di stasiun kereta Basel, kami naik kereta menuju Interlaken West. Perjalanan ke Interlaken dari Basel membutuhkan waktu sekitar 1 jam 50 menit. Pas masuk kereta nya juga ga ditanyain tiket kereta nya, langsung masuk gitu aja. Tapi saat diperjalanan baru ditanyain sama petugasnya. Jadi ada petugasnya gitu yang keliling, kita harus kasih liat tiket kereta atau Travel Pass ke dia, beserta dengan Passport masing-masing.

Nah, pas disinilah kami baru sadar kalau Passport papa saya tidak tau ada dimana. Kami semua pun panik, kalau sampai Passport hilang gimana. Udah mikir bakal stay di Swiss lebih lama, uang yang dikeluarkan pun akan semakin banyak, belum lagi urus kehilangan Passport di Kedutaan atau Imigrasi gitu pasti repot. Untungnya si petugasnya masih termasuk baik, dia tidak mempermasalahkan karena Passport papa saya tidak bisa dicek.

Setelah dicari sana-sini, akhirnya ketemu juga Passport papa saya tersebut. Ternyata ada di dalam tas nya sepupu saya. Tadi nitip gitu ceritanya, eh lupa. Masih bersyukur masih bisa ketemu Passport nya, daripada beneran hilang repot banget urusannya.

Interlaken West Station

Begitu kami keluar dari stasiun kereta Interlaken west, kami disambut oleh hujan yang cukup deras. Rencana awalnya ialah di hari itu kami mau naik ke Schynige Platte, karena disini kita bisa menikmati indahnya Alpine Garden. Tapi karena cuaca yang tidak memungkinkan akhirnya kami memutuskan untuk jalan-jalan di sekitar Interlaken saja, di kaki gunung Alps.

Waktu itu kami pun cukup rempong sambil bawa-bawa koper, sambil memakai payung, jalan kaki dari stasiun Interlaken West sampai hotel kami menginap yaitu hotel Crystal. Karena belum waktunya untuk check-in, kami hanya menaruh bagasi saja di lobby hotel, lalu kami langsung lanjut jalan lagi untuk cari makan.

Migros

Swiss itu semuanya serba mahal, makanan juga mahal-mahal semua. Katanya sih yang paling murah itu makan di supermarket gitu, seperti Migros atau Coop. Di dekat stasiun Interlaken West ada Migros, kami pun balik lagi ke arah stasiun Interlaken West untuk makan siang di Migros.

Inside Migros Restaurant

Migros ini supermarket yang sekaligus ada restoran prasmanan nya. Waktu itu kami bertujuh menghabiskan 101.35 CHF (atau sekitar Rp1.418.900) untuk makan siang di Migros, berarti per orangnya sekitar Rp202.700.

Setelah selesai makan, sebenarnya di luar sudah tidak turun hujan lagi, dan itu berarti mungkin bisa ke naik ke Schynige Platte untuk menikmati Alpine Garden. Tapi karena kami pikir takut turun hujan lagi, jadi kami putuskan untuk naik boat saja, keliling Lake Thun atau Lake Brienz. Karena Lake Thun yang paling dekat dengan Interlaken West, jadi kami memilih naik cruise di Lake Thun saja. Kami pun nanya jadwal cruise nya di Information Center di Interlaken West. Setelah itu kami langsung meluncur ke tempat naik cruise nya tersebut.

Lake Thun Cruise

Cruise pun sedang menunggu penumpang nya saat itu. Kami langsung masuk ke dalam cruise, tanpa ada pengecekan tiket. Kami ditanyain tiket cruise oleh petugas nya saat kami sudah duduk agak lama di cruise. Lalu kami memperlihatkan Swiss Travel Pass ke petugasnya. Kami memilih duduk di luar supaya bisa lebih menikmati pemandangan. Cuaca saat itu mendadak cerah, kalau tau begini, kami pasti naik ke atas gunung deh, tapi ya sudah terlanjur. Kami menikmati pemandangan Lake Thun dan sekitarnya ini sekitar 1 jam 30 menit.

with my lovely parents 🙂
So pretty, isn’t it? 😉
Enjoying Lake Thun from the cruise
Look at those tiny villages, mountains, lakes, waterfall, and autumn leaves!
Breathtaking views

1 jam pertama kami di kapal ini, kami sebenarnya merasa agak aneh, kok kami tidak sampai-sampai lagi ke Interlaken West. Ternyata Lake Thun ini besar dan luas sekali. Di setiap area itu bisa berhenti juga. Cruise ini seperti sebuah alat transportasi yang menghubungkan antar tempat. Waktu itu kami baru sadar setelah naik cruise ini. Akhirnya kami pun memutuskan untuk turun di pemberhentian selanjutnya, yaitu Spiez.

Spiez
Spiez Castle
Oh, Switzerland I’m in love with you!

Sekitar pk15.00 waktu setempat, kami pun akhirnya turun dari cruise di Spiez. Spiez sebetulnya mempunyai tempat wisata yang menarik juga, seperti Spiez Castle. Tapi karena kami mau langsung pulang ke Interlaken, kami tidak sempat mengunjungi Spiez Castle ini. Kami pun segera menuju halte bus ke Interlaken. Ternyata bus disini terbilang jarang. Kami menunggu sekitar 20 menit sampai bus nomor 21 yang ke Interlaken OST datang. Perjalanan dari Spiez ke Interlaken OST memakan waktu sekitar 40 menit. Bus memang jauh lebih cepat dari cruise, kalau cruise 1 jam 30 menit, naik bus cuma 40 menit.

Inside the bus
Pemandangan dari dalam bus

Interlaken ini bisa dibilang seperti China Town. Ada banyak sekali turis China/Taiwan datang kesini, ada juga yang dari Korea atau Jepang. Kebanyakan sih tetap dari China/Taiwan. Saat kami naik bus nomor 21 itu, di sebelah saya duduk seorang turis dari Taiwan. Kami pun yang awalnya mengobrol dalam bahasa Inggris, kemudian mengobrol dalam bahasa Mandarin.

Sesampainya di Interlaken OST, kami pun jalan kaki menuju Interlaken West. Di sepanjang jalan ini terdapat banyak toko souvenirs, jam tangan, restaurant, cafe, bar, dan lain sebagainya. Dengan disuguhi pemandangan cantik Swiss Alps, Interlaken ini sungguh merupakan sebuah kota kecil nan indah.

Interlaken memang merupakan salah satu pusat oleh-oleh atau souvenirs di Swiss. Jadi jangan lewatkan kesempatan untuk belanja disini. Saking banyaknya orang Asia disini, pegawai toko nya pun banyak yang orang Asia dan bisa berbahasa Mandarin. Saya juga ketemu sama beberapa orang Indonesia disini. Mereka sih semuanya pada ikut tour, dan mereka kaget begitu tau kami jalan sendiri tanpa ikut tour. Sebenarnya sih bagi saya lebih enak jalan sendiri ya, itinerary nya bisa disesuaikan sendiri, budget nya juga. Transportasi di Swiss kan memang sudah bagus, lagi pula disini lebih banyak memakai transportasi umum seperti kereta, bus, cruise, maupun cable car.

Found this Japanese garden in Interlaken
Interlaken with my beloved parents
Pretty buildings in Interlaken
Don’t forget to try Movenpick Ice Cream in Interlaken. Recommended one! 😉

Selain terkenal akan oleh-oleh nya, Interlaken juga terkenal dengan outdoor activities nya, atau aktivitas menantang gitu deh. Contohnya seperti Paragliding, Tandem Paragliding, Night Sledding, Bungee Jumping, Sky Diving, dll. Saya sih awalnya mau banget cobain aktivitas seru disini, tapi mahalnya luar biasa sih. Sky diving yang Airplane aja bisa sampai 6jtan Rupiah gitu. Memang sih Once in a lifetime, but it’s too expensive. Mungkin nanti akan saya coba saat punya budget lebih dan saat jalan-jalan sama temen.

Paragliding in Intelaken
Unique and Traditional train in Interlaken
Unique “car” and bike in Interlaken
“Delman” in Interlaken? :)))

Sebelum pulang ke hotel, kami membeli tiket ke Jungfraujoch untuk keesokan harinya. Sebelum beli tiket, kami tanya dulu ke petugas nya ramalan cuaca untuk besok itu gimana, karena kami takut cuacanya jelek lagi seperti hari itu. Ternyata kata petugas nya, besok itu cuacanya akan cerah. Akhirnya kami pun membeli tiket Jungfraujoch PP dengan rute Grindelwald – Kleine scheidegg – Jungfraujoch, dan Jungfraujoch – Kleine scheidegg – Wengen. Kami beli tiket nya seharga hanya 962 CHF (atau sekitar Rp13.465.200) untuk 7 orang, berarti sekitar Rp1.923.600/orang. Ini harganya sudah di diskon, karena kami mempunyai Swiss Travel Pass. Kalau harga tiket Jungfraujoch yang asli tanpa diskon itu bisa sampai sekitar 3jt Rupiah/orang.

Tapi kalau tidak mempunyai Swiss Travel Pass dan mau tiket Jungfraujoch yang murah, bisa beli Good Morning Ticket seharga 145 CHF (atau sekitar Rp2.030.000) per orang, ini kalau perginya dari Interlaken OST ya. Good Morning Ticket juga hanya berlaku dari awal May sampai pertengahan Oktober. Tapi namanya juga Good Morning Ticket, ada jam berangkat dan jam pulangnya. Kalau telat dari jam yang telah ditentukan, tiketnya bisa angus. Awalnya karena tidak tahu yang lebih murah mana, antara Good Morning Ticket atau tiket diskon karena Swiss Travel Pass, saya pikir mau pilih yang Good Morning Ticket. Tapi kata petugas nya justru lebih murah kalau saya pakai diskon dari Swiss Travel Pass. Dan benar saja, saya lebih untung memakai diskon dari Swiss Travel Pass. Makin cinta sama Swiss Travel Pass! 😀

Interlaken, Swiss

Setelah membeli tiket Jungfraujoch, kami pun langsung balik ke hotel untuk istirahat dan beberes. Makan malam kami hanya di hotel saja: rebus Indomie. Kami masih harus menyiapkan tenaga untuk keesokan harinya naik ke salah satu puncak gunung Swiss, Jungfraujoch.

9 COMMENTS

  1. hi, pas arrival di basel airport apakah ada passport check? rencana saya jakarta-schipol-basel. saya ada visa schengen dari kedutaan belanda. rencana saya mau ke lucerne. terima kasih

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here