Waktu menunjukkan sekitar pk13.30 ketika kami mendarat di Amsterdam Schiphol Airport. Kami langsung mengambil bagasi dan kemudian mencari loket pembelian kartu transportasi selama disana yaitu Amsterdam & Region Travel Ticket untuk 3 hari. Anehnya, disini kami tidak melewati Imigrasi, jadi tidak ada tuh cap kedatangan di Amsterdam. Entah apakah terlewat atau memang tidak ada, yang pasti saya baru ngeh pas passport saya dicek di imigrasi nya Swiss. Untung karena di Visa Schengen saya tertulis “Multiple Visa” jadi saya tidak kena masalah pas di imigrasi Swiss itu.


Setelah kami membeli Amsterdam & Region Travel Ticket untuk 3 hari seharga 33,5 Euro per orang, kami pun segera meluncur ke hotel kami yaitu Golden Tulip Amsterdam West. Dari airport ke hotel, kami naik kereta Sprinter 5819 (Schiphol Airport – Amsterdam Sloterdjik) 2 stops, lalu setelah itu naik tram lagi nomor 12 (Sloterdijk – Molenwerf) 1 stop. Bisa juga sih sebenarnya jalan kaki, cuma karena ribet bawa koper, ya mending naik tram sekali pemberhentian doang.
Sesampainya di hotel, kami pun check-in hotel. Disini tersedia layanan self-check-in gitu deh, tapi mesinnya agak error gitu, jadi akhirnya dibantu juga sama resepsionis nya. Setelah check-in, kami cuma naro koper doang sih di kamar, lalu langsung lanjut cari makan karena kami waktu itu belum makan siang sama sekali. Bisa dibilang itu adalah makan siang menjelang sore, karena sudah sekitar pk15.30 waktu setempat.
Untungnya saya sudah research tempat makan yang enak di Amsterdam. Nah kebetulan ada satu restoran Italia, La Casa Di Michael, yang letaknya persis di seberang hotel kami. This is probably the best pizza I have ever had! Pizza nya enak banget, dan murah juga. Cuma 9,5 Euro (atau sekitar Rp152.000). Yang punya nya orang Italia nya langsung. Pelayan nya juga ramah banget. Disana juga ada semacam billboard gitu yang isinya uang dari berbagai macam negara. Karena belum ada Rupiah, Papa saya pun menempel uang Rupiah (Rp2.000) disitu 😀






Setelah puas makan, kami pun memulai perjalanan kami di Amsterdam. Cuaca saat itu mendung, berangin kencang, dingin, dan saya pun salah kostum! Saya pikir Amsterdam itu tidak terlalu dingin, jadi saya waktu itu cuma pakai cardigan tipis doang. Eh taunya dingin banget, anginnya sih yang bikin dingin.


Awalnya saya ingin sekali mengunjungi Begijnhof, itu loh perumahan tua Belanda yang ditinggali oleh para semi-monastik wanita Katolik. Jadi waktu itu dari hotel ke Begijnhof, kami naik Tram 12 (Molenwerf – Amsterdam, Overtoom) 9 stops, lalu lanjut lagi naik Tram 1 (Amsterdam, Eerste Constantijn Huygensstraat – Spui) 5 stops. Ternyata begitu kami keluar dari Tram Spui, waktu sudah menunjukkan sekitar pk17.00. Jadi sudah tidak memungkinkan untuk kesana lagi, karena perumahan itu tutup pk17.00.


Lalu kami putuskan untuk segera menuju Bloemenmarkt (Floating Flower Market), karena dari situ bisa jalan kaki dan market nya tutup sekitar jam 17.30. Awalnya saya membayangkan di Bloemenmarkt ini kita hanya bisa menjumpai bunga-bunga, seperti bunga Tulip walaupun bukan sedang musimnya. Ternyata disini ada banyak toko souvenir, keju, jajanan, dll. Kami belanja banyak souvenir disini. Kami juga menemukan toko keju Kaaskelder Henri Willig. Disini ada tester nya gitu, jadi bisa cobain mana keju yang cocok dengan selera kita. Saya lebih suka keju nya Sapi daripada Kambing. Keju kambing itu terlalu strong buat saya, kalau keju sapi udah cucok manten, uenaakk tenan! 😀 Saya paling suka Smoked Cow Cheese nya. Akhirnya kami beli beberapa Smoked Cow Cheese disini. Saya juga mencicipi Stroopwafel di Bloemenmarkt ini. Stroopwafel adalah snack yang harus dicoba ketika berkunjung ke Belanda.












Setelah itu, perjalanan dilanjutkan ke I amsterdam Sign di belakang Rijksmuseum. Kami naik tram 2 atau bisa juga 5 (Amsterdam Koningsplein – Amsterdam Rijksmuseum). I amsterdam Sign ini penuh sekali dengan orang-orang yang sedang berfoto. Alhasil foto kami pun menjadi kurang bagus karena ramainya orang-orang itu. Oh ya, disini juga saya melihat ada musisi jalanan yang sedang memainkan instrumen tradisional. Sungguh menarik!


Karena orangtua tidak suka ke museum, kami tidak masuk ke dalam Rijksmuseum. Padahal katanya museum ini bagus, ada banyak benda-benda antik dari Asia gitu, bahkan ada patung kepala Buddha dari candi Borobudur. Lalu karena bangunan museum ini bagus, jadi kami cuma foto di depan Rijksmuseum ini aja. Waktu menunjukkan pk19.00 waktu setempat. Tadinya saya pikir mau naik perahu kanal untuk menikmati kota Amsterdam gitu, karena perahu terakhir itu berangkat pk19.00. Tapi karena satu dan lain hal, jadi akhirnya kami putuskan untuk jalan-jalan saja ke Damsquare. Kami pun naik tram sampai ke Damsquare.






Sesampainya di Damsquare, kami terkagum-kagum dengan bangunan yang ada disana. Ada banyak bangunan megah nan indah. Waktu itu sudah pk19.30, disana baru mulai agak gelap, kalau di Jakarta itu seperti jam 18.00 gitu. Ada banyak bangunan yang sudah mulai dihiasi dengan lampu-lampu, betapa indahnya!


Di Damsquare ini kami hanya duduk menikmati pemandangan sekitar saja. Jadi Damsquare kan memang merupakan alun-alun kota Amsterdam. Disini ada banyak orang yang berkumpul, ada street musicians, macem-macem deh. Oh ya, disini juga ada Madame Tussauds. Kami pun menghabiskan waktu sekitar 1 jam disini.


Setelah itu kami mencari restoran untuk makan malam. Awalnya mau makan di restoran Indonesia yang telah saya catat sebelumnya, karena berdasarkan hasil research di Google, itu restoran Indonesia yang rekomendasi gitu deh, namanya Long Pura. Eh tapi ternyata restoran itu ramai sekali! Waiting list berapa orang gitu, banyak juga. Karena sudah kemalaman dan kecapekan, akhirnya kami malam itu random aja asal pilih restoran diujung jalan. Saya cuma makan Sop Ayam doang, tapi enak sih sop nya. Tapi makanan yang lain katanya biasa aja. Di restoran itu pelayan nya juga kurang ramah, agak jutek gitu.


Setelah makan malam, kami masih menyempatkan diri untuk belanja di supermarket Albert Heijn. Kami belanja snack-snack khas Belanda gitu, seperti Stroopwafel, permen, biskuit Verkade, dll. Tentu karena belanja di supermarket biasa pastinya lebih murah dibanding di toko souvenir gitu. Anyway, saya suka banget sama biskuit Verkade, terutama yang coklat! 😀 Tapi hati-hati ya kalau mau belanja gitu harus liat komposisi nya juga apakah ada Marijuana nya atau tidak. Karena saya lihat ada permen, coklat, atau minuman gitu yang dicampur dengan Marijuana. Well, Amsterdam kan memang untuk sex dan narkoba nya itu bebas gitu loh.


Kami pun setelah itu pulang ke hotel untuk beristirahat. Keesokan harinya kami berangkat ke desa sekitar Amsterdam, yaitu Zaanse Schans, Volendam, dan Edam. Kalau sempat pengen juga ke Marken. Jadi keesokan harinya itu kami harus berangkat pagi-pagi gitu.


Perjalanan hari pertama di Amsterdam ini selesai. Kami benar-benar tidak menyangka Amsterdam sedingin itu. Katanya kalau di desa-desa sekitar Amsterdam yang mau saya kunjungi keesokan harinya akan lebih dingin dan lebih berangin daripada Amsterdam hari itu.
Hi Jeane
Mau tanya pas naik tram di Amsterdam itu qta bisa tau tram nya bener tujuan qta dr mana? Terus apa di dalam tram ada announcement spt di MRT Hong Kong kalau qta sampai di stasiun tertentu? Soalnya saya agak bingung dg tram di Amsterdam. thank you
Hi Linda,
Iya tram itu mirip bus, tapi ada rel nya sendiri seperti kereta. Di dalam tram nya ada tulisannya juga next stop nya dimana. Kalau announcement seinget aku ga ada, jd harus liat tulisannya next stop nya dimana. Dan ketika mau turun, harus pencet tombol buat stop nya gitu, kalau gak tram nya jalan terus :))
Thanks atas infonya Jeane 👍
Hi Jeane, salam kenal…
Apakah utk tiket GVB Day Pass ataupun Amsterdam & Region Travel Ticket hrs beli card dulu lalu direload atau hrg 33,5 Euro (Amsterdam & Region Travel Ticket 3hr) sdh termasuk cardnya? Karena saya baca di bbrp blog lain kita hrs beli OV chip card dulu seharga 7.5 Euro dengan saldo 0.
Thanks before
Hi Susan,
Untuk OV Chip Card memang sistemnya top up gitu, tp untuk kartu2 lain udah 1 paket semua sih. Jadi ga perlu isi ulang kartu nya lagi, sudah unlimited.
HI Jeanne,
Untuk tranportasinya kamu cek dimana , atau liat referensi di mana untuk rutenya?
Kamu ada beli Euro train pass kah selama keliling disana?
Hi Tika,
Sorry baru balas. Untuk transportasi nya aku cek di 9292.nl atau google maps.
Aku ga ada beli Eurorail Pass, karena aku pake pesawat semua antarkota nya.