Akhirnya mimpiku untuk menjelajahi sebuah daerah di suatu kota tercapai juga. Karena aku di Bali cukup lama yaitu 3 minggu, jadi 1 minggu pertama aku jelajahi Seminyak dulu. Lalu berikutnya Ubud dan Canggu. Dari dulu kalau jalan-jalan belum pernah selama ini soalnya, jadi pasti selalu loncat-loncat daerah atau kota terus setiap harinya.
Kenapa aku pilih Seminyak dibanding daerah lainnya di Bali? Karena Seminyak daerah yang terkenal akan cafe, restaurants, bar, dan pub nya. Semuanya ini bisa dijangkau dengan jalan kaki, jadi gampang kalau mau kemana-mana. Dan ternyata pas aku kesana bulan November 2021 itu, Seminyak menjadi daerah yang paling ramai di Bali. Daerahnya masih hidup, mirip dengan sebelum adanya pandemi. Enak banget suasananya, aku sih paling suka di Seminyak dibanding daerah lainnya di Bali.
Rekomendasi Hotel di Seminyak
Selama 1 minggu di Seminyak, kami menginap di beberapa hotel. Ada 2 hotel yang kami rekomendasikan, yaitu The Sense Hotel Seminyak dan Lloyd’s Inn. Kalau The Sense itu hotel bintang 4 yang harganya murah banget, pas lagi promo di Traveloka bisa kurang dari 100rb per malam. Aku waktu itu book langsung via WA nya The Sense Hotel, dan dapat harga Rp300.000 untuk 2 malam tanpa breakfast. Hotelnya juga ternyata bersih dan proper. Cuma entah kenapa bisa murah banget gitu. Lokasinya juga strategis banget, deket sama Pantai Petitenget. Jadi emang deket kemana-mana. Di hotel ini juga ada monthly rate nya, jadi kalau mau WFB (Work From Bali) terus cari penginapan murah, nyaman, lokasi strategis ini bisa jadi pilihan.
Kalau Lloyd’s Inn ini sebenernya ada plus minus nya. Hotel ini berasal dari Singapore, terus mereka buka juga di Bali. Jadi konsep nya minimalis banget gitu seperti di Singapore. Hotelnya kecil, kamarnya juga kecil minimalis tapi nyaman. Akses masuk ke hotel ini juga kecil banget, dan area parkirnya juga kecil. Kalau bawa mobil sih bakal males balik ke hotel ini lagi sepertinya. Jadi akses masuk nya itu lewatin gang kecilll banget, ga keliatan itu ada gang dan penunjuk jalannya juga ga jelas. Parkirnya juga susah, karena kecil dan banyak juga kan yang mau parkir. Jadi biasanya kunci mobilnya dititip ke satpam nya, biar dia yang parkir-in mobil.
Begitu masuk ke hotelnya sih sebenernya lucu, konsepnya itu Scandinavian minimalis. Jadi dominasi warna abu-abu dan unsur kayu. Terus banyak spot yang IG-able gitu. Kamarnya juga lucu, cuma sayangnya dindingnya kurang tebal apa gimana ya. Jadi tetangga ngomong apa pasti kedengeran sih, ga cuma yang 1 lantai aja, tapi yang diatas kami juga bisa kedengeran. Mereka lagi ngobrol, atau jalan, atau ngapain. Jadi agak sedikit kurang nyaman untuk privasi nya. Tapi kamarnya sih nyaman, lucu juga, dan spa nya disini enak banget.
Kalau dari segi Lokasi, Lloyd’s Inn ini aku kasih bintang 1 sih. Ga cuma soal akses masuk dan parkir, tapi di sekitar hotel juga ga ada apa-apa. Ini sebenernya udah deket ke Legian. Legian saat pandemi seperti ini udah seperti daerah yang mati, sepiii banget ga ada apa-apa. Padahal dulu kan rame ya.
Hal yang Dilakukan di Seminyak
1. Cafe Hopping
@jeanerooseline Which coffee shop is your fav in Bali? 😌 #tiktokindo #tiktokfood #bali #balifood #balicafe #itstimeforbali
Di Seminyak ada banyak banget pilihan cafe, dan semua cafe ini rame meskipun lagi pandemi. Ini cafe yang aku rekomendasikan: Pison Coffee, Monsieur Spoon, Livingstone Cafe, Sisterfields, dan Revolver Espresso. Sebenernya masih banyak lagi cafe nya, tapi aku belum pernah coba. Sisterfields juga sebenernya belum sempet coba karena ga keburu, tapi aku liat review nya oke. Semua cafe yang aku sebut tadi itu juga sebenernya ga cuma ada di Seminyak, tapi ada di daerah lain juga di Bali seperti di Canggu atau Ubud.
Kalau aku dan suami paling suka Pison Coffee sih. Menurutku, ini tempatnya enak dan cozy banget buat nongkrong atau WFH. Aku ga bisa komen mengenai kopi nya karena ga minum kopi. Nah, suami yang demen banget sama kopi bilang disini kopi nya the best. Dibanding cafe lainnya, ini kopinya paling enak menurut dia.


Sebenernya Livingstone juga tempatnya enak buat WFH karena pas aku kesana juga banyak yang buka laptop. Tempatnya juga lucu gitu, IG-able banget. Tapi kalau dibandingin sama Pison, aku lebih prefer Pison. Kalau Monsiuer Spoon lebih untuk Breakfast sih, dan ini typical French breakfast gitu. Kalau Revolver Espresso yang terkenal disini kopinya tapi menurut suamiku sih kalah sama Pison, tapi sepertinya balik lagi ke selera ya. Yang pasti disini untuk breakfast typical yang big breakfast gitu. Harganya juga agak mahal, udah seperti harga untuk menu makan siang.
2. Spa & Massage
Untuk Spa & Massage aku pernah ke tempat random yang pijetnya bikin sakit, dan setelah dipijet malah jadi tambah sakit. Tapi ada juga emang yang bener dan aku rekomendasikan. Seperti yang udah aku bilang sebelumnya, spa di Lloyd’s Inn itu enak banget. Bikin relaks gitu. Waktu itu lagi ada promo juga disana, Full Body Balinese Massage cuma 380rb untuk 2 orang. Aku dan suami cobain dan approved. Disana tempat spa nya sebenernya ada, tapi lagi ditutup. Jadinya mereka pakai 1 kamar hotel sebagai tempat spa, jadi emang di dalam 1 kamar cuma ada kami berdua dan therapist nya.
Selain itu, Bodyworks juga aku rekomendasikan sebagai tempat spa & massage yang oke. Disini aku cuma ambil Foot Massage nya, karena ini yang terkenal disini. Dan kebetulan emang kaki aku yang lagi sakit banget waktu itu, karena kebanyakan jalan. Harganya 270rb untuk Foot Massage doang. Lumayan mahal sebenernya, tapi Bodyworks udah terkenal banget dan sepertinya udah bukan menjadi tempat spa doang. Malah menjadi tempat buat foto-foto juga karena tempatnya yang super IG-able. Arsitektur nya itu bernuansa Jaipur banget, nuansa nya juga disana India-India gitu. Meskipun begitu, foot massage nya sih emang beneran enak dan mantap. Aku setelah dipijat jadi udah ga begitu sakit lagi kakinya. Dibantu massage yang dari Lloyd’s Inn, kaki aku akhirnya 100% udah ga sakit lagi.
@jeanerooseline Foot massage here is good 👌🏻 #tiktokindo #bali #itstimeforbali
3. Main dan Jogging ke Pantai
Di Seminyak ada beberapa pantai, namun yang aku pergi cuma ke Pantai Batu Belig dan Pantai Petitenget. Kedua pantai ini yang paling dekat dari hotel aku soalnya. Tapi di Seminyak itu pantainya agak kotor sih. Waktu itu iseng aja main ke pantai karena lokasinya dekat dari hotel. Biasanya aku ke pantai sekalian jogging juga. Jadi dari hotel jogging menuju Pantai, di Pantai nya juga jogging sedikit karena agak susah lari di pasir, terus balik ke hotelnya juga jogging lagi. Lumayan bakar lemak dan kalori karena kebanyakan makan di Bali.


Di Pantai Batu Belig sih ga begitu ada apa-apa ya. Tapi kalau di Pantai Petitenget lebih rame, ada ayunannya juga, terus ada yang jual makanan gitu. Nah, ada makanan enak di Pantai Petitenget yaitu Sate Babi. Ada beberapa sate babi disini tapi yang paling rame itu Sate Babi Bu Manis. Harganya murah cuma 20rb 1 porsi nya untuk 10 tusuk. Jauh lebih murah daripada Sate Babi Bawah Pohon, dan rasanya juga lebih enak kata suamiku. Aku ga makan Babi soalnya, jadi ini menurut suamiku aja.
4. Foto di depan W Hotel
Ini adalah bucketlist aku dari dulu sebenernya. Entrance Gate nya W Hotel Bali udah terkenal dari jaman kapan tau, karena IG-able gitu. Kayanya udah mainstream banget sih ini. Cuma aku tetep mau 😛 Eh tapi ternyata waktu itu suami lagi baik hati, sekalian ajak makan siang disana. Jadinya aku ga cuma foto di depan W Hotel nya aja, tapi bisa masuk dan makan siang juga. Kami pesan steak dan lumayan enak sih, cuma mahal aja. Tapi gapapa sekali-sekali cobain yang fancy.
5. Masuk ke Pub


Ke Seminyak sepertinya belum afdol kalau belum masuk ke Pub. Aku bukan anak pub sejujurnya, dan ini pertama kalinya masuk ke Pub 😛 Cuma karena penasaran, dan sama suami juga jadi yaudah masuk aja cobain. Ada 1 pub yang menarik perhatian dari luar, yaitu The Forge. Dan ternyata benar saja, tempatnya enak dan cozy gitu. Kalau kata suami, ini emang proper pub. Makanannya juga oke.
Rekomendasi Makanan / Restaurant di Seminyak
Ada banyak restoran atau makanan enak di Seminyak. Malah pas di Ubud aja, saking bingungnya makan apa disana, kami akhirnya makan di Seminyak lagi. Ga cuma makanannya yang enak-enak sih, disini soalnya banyak pilihannya dan buka sampai malam.
1. Batik Restaurant
@jeanerooseline Best Southeast Asian Foods in Bali! We love their Laksa & Green Curry ❤️ #itstimeforbali #tiktokfood #bali #indonesia
Batik Restaurant adalah restaurant yang menyajikan makanan Southeast Asian (Vietnam, Thai, dan Indonesia). Suasana interior nya sih Indonesia banget tapi, banyak motif Batik nya. Disini juga banyak spot Instagramable nya, jadi bagus buat foto-foto. Waktu itu kami pesan Laksa dan Thai Green Curry nya. Dua-duanya sih the best banget. Highly recommended! Ini salah satu top 3 restaurant in Bali menurut kami ya.
2. Bangkok Kitchen Seminyak
@jeanerooseline A must eat when in Bali! #itstimeforbali #traveltiktok #bali #balifoodies #fyp #thaifoods
♬ Monkeys Spinning Monkeys – Kevin MacLeod & Kevin The Monkey
Bangkok Kitchen Seminyak adalah restaurant Thailand yang chef nya langsung dari Thailand asli. Makanan nya khas authentic Thailand banget. Aku sih paling suka Tom Yum Chicken Ramen nya. Aroiiii mak mak~ Beneran jadi kangen Thailand banget, apalagi aku emang suka sama Thailand dan makanannya. Jadi cucok 😀
3. Atlas Kitchen
Mirip sama Batik, Atlas Kitchen ini menyajikan makanan Southeast Asian, tapi khusus Malaysia & Singapore. Lokasinya terletak di gang kecil di Petitenget, Seminyak. Ga cuma gang nya doang yang kecil, tapi emang restorannya juga kecil nan apik. Lucu banget unik. Saking gemesnya sama restorannya, aku jadi banyak foto-foto juga disini. Waktu itu aku pesen Nyonya Prawn Noodle & Nasi Charsiu. Rasanya oke, service nya juga sangat memuaskan.
4. Sate Babi Bu Manis
Biasanya sate babi yang terkenal enak itu Sate Babi Bawah Pohon, tapi menurut suamiku Sate Babi Bu Manis yang ada di Pantai Petitenget jauh lebih enak dari yang Bawah Pohon. Harganya juga lebih murah, 20k/10 tusuk.